Sabtu, 04 November 2017

Maou ni nattara Ryouchi ga Mujintou datta - Prologue Bahasa Indonesia

Prologue
Waktu Sebelum Reinkarnasiku


Namaku Nagi, aku sedang menikmati hidupku tapi ketika aku mati, itu kematian yang cukup sederhana. Penyebab kematianku adalah kehabisan napas. Aku bukannya dicekik oleh pacarku karena selingkuh atau sejenisnya.
Aku hanya makan banyak kue beras dengan cepat.

Saat itu aku sedang memakan kue beras yang dijual di supermarket, dipanggang dalam sebuah oven murah dan kemudian dipotong menjadi beberapa bagian. Meskipun aku sudah mengunyahnya sebelum menelannya, kue itu masih tersangkut di tenggorokanku. Itu adalah kesalahanku karena aku sedang makan kue beras sendirian jadi hal itu tidak bisa dihindari. Ya sudahlah, lagipula aku tidak bisa melakukan apapun tentang itu.

Meskipun aku jarang berinteraksi dengan tetanggaku, aku saat itu berada di depan pintu rumah tetanggaku dan dengan panik memencet bel rumah serta mengetuk-ngetuk pintu mereka. Sayangnya, kedua tetanggaku sedang tidak ada di rumah.

Dalam kepanikanku, aku meninggalkan teleponku di atas meja di kamarku.119? Ataukah 110? Seharusnya aku menghubungi mereka terlebih dahulu sebelum pergi meminta batuan ke tetanggaku.

Dalam usaha terakhirku, aku mencoba mendorong keluar udara dalam paru-paru menggunakan pegangan tangan aluminium di koridor apartemen.
Aku merasa pusing dan terjatuh di koridor. Kue berasnya tetap tidak bisa keluar, sebaiknya aku menyerah saja...
Aku punya seorang teman yang sering berkunjung ke ruanganku dan aku memintanya untuk [Hancurkan Harddiskku.] kalau aku mati jadi aku tidak punya penyesalan lagi, kupikir.

...semuanya terlihat putih. Dan rasanya seperti sedang mengapung. Juga ada seorang pria tua...

Aku seorang atheist, jadi aku hanya percaya pada apa yang aku lihat.

Tapi, sepertinya Tuhan itu nyata.

[Kamu~, Aku hanya kebetulan melihat tapi, kematianmu cukup menarik ya.]
Ada seorang pria tua yang terlalu jujur dihadapanku. Karena aku orang Jepang, ku kira di dunia setelah kematian, aku akan menerima penghakiman dan dikirim ke surga atau neraka tapi, ketika aku melihat sekelilingku, ada Dewa yang muncul.

Dia tampak persis seperti karakter dari stiker wafer cokelat yang kulihat saat aku masih kecil.

[...apakah kamu...... Kami-sama?]
[Secara teknis itu benar tapi, kenapa ada jeda panjangnya?]

Aku harus menjawab dengan sopan kan?

[Aku orang jepang tapi, apa kamu tidak memiliki sebutan lain di daerah lain?  Aku akan diadili setelah ini jadi bukankah aku seharusnya pergi ke sana?]

[Apakah kamu tidak kesal dengan caramu mati? Karena aku telah melihat sesuatu yang menarik, aku akan mereinkarnasimu. Bagaimana?]
Kakek tua ini dengan bangganya mengatakan sesuatu yang kasar!

[Reinkarnasi? Maksudmu seperti yang ada di SF atau Fantasi novel?]
[Kurang lebih begitu. Tapi kamu tidak akan direinkarnasi ke Bumi.]
[... ini menjadi semakin mirip dengan cerita-cerita itu.]
[Dengan kata lain, kamu akan dikembalikan ke tanah.]

Apa yang harus kulakukan? Aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan dan kalau kondisinya bagus, mungkin itu bukan ide yang buruk untuk reinkarnasi. Tidak ada salahnya menanyakan beberapa hal lagi.

[Bolehkah aku bertanya?]
[Tentu]
[Apakah ingatanku akan hilang ketika reinkarnasi?]
[Ingatanmu tidak akan hilang.]
[Apakah aku akan mendapat perlakuan baik dan mendapat sesuatu seperti kemampuan khusus?]
[Maksudmu seperti cheat sistem? Yaa, aku akan memberimu perlakuan spesial karena aku akan memberitahu dewa-dewa lain aku baru saja melihat sesuatu yang menarik.]
[Dunia seperti apa yang nanti kureinkarnasi?]
[Kurasa itu seperti cerita fantasi populer di Bumi. Bisa dibilang seperti abad pertengehanan, sepertinya.]
[Sepertinya?Yaa, baiklah. Apakah aku akan tereinkarnasi menjadi manusia?]
[Tentang itu, itu tergantung dari dewa yang ada disana. Dia adalah dewa yang nonkonformis jadi, mungkin kamu tidak akan menjadi manusia.]
[Apakah kamu kenal dia...?]
[Kita kadang-kadang minum bersama.]

Apa yang sebaiknya kulakukan..... Karena aku akan memiliki ingatanku, aku mungkin akan “terlihat seperti anak kecil tapi dalamnya sudah 30+” hal yang sudah biasa dalam novel reinkarnasi. Dan mungkin itu hal yang bagus melakukan berbagai hal disana dengan ingatanku utuh.

[Karena aku tertarik, tolong reinkarnasi aku.]
[Apakah itu karena gambar-gambar yang ada di Pcmu. Disana ada banyak “hal-hal” semacam itu.]( ͡° ͜ʖ ͡°)
[Jii-san... kenapa kamu bisa tahu tentang itu...]
[Aku penasaran jadi aku membaca pikiranmu.]
[Oh....]
{Kamu tidak masalah terlahir kembali sebagai seorang perempuan kan? Kalau kamu hidup sebagai perempuan, hal terburuk yang mungkin terjadi adalah kamu diperkosa oleh orc atau semacamnya.]
[Gakkk!]
[Yaa, aku akan menyampaikannya pada dewa yang ada disana.]
[Serius, tolong jangan!?]
[Aku mengerti... Aku mengerti jadi tenanglah dan nikmati kehidupan kedua mu.]


Kemudian aku tereinkarnasi.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Micats Translation
Maira Gall